Hey, what's up??
Big day for you today, cause it's a present, bro'...


Kamis, 13 Desember 2012

Fans Dunia Akhirat

Alisia Rininta
Salam'alaikum....

Hey...
Boleh curhat ya.. *Harusnya emang boleh, karena ini blog-ku sendiri :)
(Curahan hati ini fenomenal sekali, karena ini adalah sesuatu yang paling tersembunyi dalam ruang rahasiaku di pojok paling dalam kamar hatiku yang seharusnya tidak kubuka).

Tapi, layaknya gunung merapi, suatu saat pasti akan meletus juga (dan ini saatnya aku yang meletus).

Lihat ekspresi wajah itu, menurutmu apa yang sedang ia rasakan??
(Ekspresi ini yang selalu kupandangi tiap kali melihat wallpaper hp-ku).

Dan, maukah kamu tahu?? Tolong bilang, "Iya, mau". 
(Tanya lagi dong, mau tahu apa??)

Aku kagum pada wajah ini. Ekspresi melownya saat ia kebingungan memilih calon suami untuknya (ini salah satu adegan dalam sinetron Ustadz Fotocopy).

Ia cantik, murah hati, dan semoga benar ia sholehah (dalam kehidupan nyata). 

Bisa dikatakan, aku termasuk fans prianya yang punya niat menikah dengannya (ga salah dong, punya harapan. Namanya juga dunia, apa aja bisa. Asal cara yang ditempuh menurut sunnah dan hukum  sebenarnya yang telah Allah tentukan).

CUKUP ketawanya.. (Kalau kamu pria, aku mau tanya, kamu suka ga sama yang punya foto ini?? Jujur ya.. Tapi ga pake kacang ijo).

Hmmm.... 
Kalau sudah begini, mimpiku bisa kesampaian ga ya?? (Yah.. kamu harus bangun dan mengejar mimpi itu, kata temanku suatu waktu).

Seandainya Allah menghendaki ia menjadi jodoh terbaikku, aku pasti akan menjadi fans dunia akhirat buat dia :)

Satu cara yang paling ampuh untuk bisa mengenalnya adalah dengan cara masuk ke dalam dunianya, dunia keartisan. Hmmm... Tidak sulit jika ada kemauan. Kalau pun nanti tidak jadi artis benaran, setidaknya Indonesia (bahkan Asia) mengenalku lewat media televisi (yuk, aminkan bareng-bareng; A A M I I N ). 

Wassalam'alaikum...




Rabu, 28 November 2012

KAMU HARUS LEBIH HEMAT Part I

Dikisahkan di sebuah desa di Negeri Yuwessei, hiduplah dua orang petani yang sama-sama ulet bekerja. Ketenaran mereka menjangkau hingga ke desa-desa tetangga. Oleh warga di desanya, mereka menjadi terkenal karena terdapat perbedaan yang menonjol diantara mereka. Meskipun sama-sama ulet dan rajin bekerja, dengan lahan yang sama-sama luasnya, meskipun waktu keberangkat dan waktu sampainya kembali ke rumah sama, namun perbandingan hasil pertanian keduanya sungguh sangat jauh berbeda. 

Adalah si Arnold memiliki ladang yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggalnya, sedangkan ladang si Stalone terletak jauh ke tengah hutan. Selidik punya selidik, rasa penasaran warga selama ini pun terkuak. Berhasilnya Arnold dalam bercocok tanam ternyata lebih disebabkan oleh jarak tempuh menuju ladangnya tidak memakan waktu yang lama dibandingkan dengan Stalone. Nah, menyadari akan hal ini, Stalone bertekad akan memikirkan cara agar bisa melampaui si Arnold.  Melewati beberapa hari, selera tidurnya terganggu oleh kemandekan ide yang belum juga muncul.

Sampailah pada suatu sore, ketika Stalone sedang asyik nongkrong di beranda belakang rumahnya, terlintas sebuah ide. Untuk menyaingi Arnold, dia punya trik baru yaitu dengan cara bangun lebih awal dari kebiasaan sebelumnya dan keharusan memiliki kendaraan yang lebih cepat dari berjalan kaki. Malam ini, Stalone pun bisa tidur lebih awal dan tersenyum puas. 

Keesokan harinya, ia pun mulai menjalankan rencananya, pagi-pagi sekali, bahkan ayam jantan masih malas untuk berkokok, Stalon sudah berangkat ke ladangnya. Dengan kuda jantan belia yang masih kuat-kuatnya, ia berkendara ria sambil bersiul. Santai, katanya dalam hati. Waktu pun beranjak dari kelesuannya menuju momen terindah kala warga desa bersuka cita. Sampailah waktunya panen. Mendadak seluruh isi desa, termasuk ayam jantan tadi, tersentak kaget. Ada sebuah kemajuan baru yang telah diraih oleh Stalone setelah bertahun-tahun lamanya tertinggal dari Arnold. Karena rasa penasaran yang tinggi, pak Kades pun menanyakan perihal apa yang menjadikan Stalone mampu menyainigi si Arnold. Dengan bangga Stalone pun menceritakan semua rahasianya.The End!

Ada sebuah hikmah yang bisa dipetik dari kisah di atas. Ini tentang kita, bangsa Indonesia. Mengapa kita, bangsa tercinta Indonesia (terlepas dari bangsa-bangsa lain di Asia), selalu tertinggal dari bangsa-bangsa barat? Penjelasan ini terkait dengan penelitian saya selama beberapa tahun terakhir. Kamu akan tahu setelah kamu lanjut membaca di PART II tulisan ini :) See ya...

KAMU HARUS LEBIH HEMAT Part II

Beberapa teori yang saya baca, lalu saya cocokkan dengan ilustrasi analisa saya selama jelang beberapa tahun terakhir, akhirnya saya bisa menyimpulkan beberapa hal yang menjadi penyebab kenapa bangsa Indonesia jauh tertinggal dari bangsa-bangsa barat dan beberapa bangsa di Asia. Penyebab utamanya adalah masalah waktu dan penggunaannya.

Pertama, bahasa. Bangsa-bangsa barat menggunakan bahasa inggris untuk percakapan sehari-hari dan berbisnis. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi mereka mendapatkan informasi, dibandingkan dengan kita yang memang harus belajar dulu bahasa mereka, dan itu membutuhkan waktu. Kamu bisa hitung sendiri perbedaan suku kata dan waktu yang dibutuhkan dalam pengucapannya.; Sun (satu suku kata, dalam bahasa Indonesia diucapkan dalam empat suku kata; ma-ta-ha-ri), Luck (ke-ber-un-tung-an), Rest (Is-ti-ra-hat), Than (Ke-mu-di-an), dst. Dalam mengucapkan kata aslinya, kita butuh waktu yang lebih hemat dibanding dengan kalau diartikan kedalam bahasa Indonesia. Bisa dihitung juga dalam waktu yang panjang. Misalnya, kalau kita mengajar menggunakan bahasa Indonesia membutuhkan waktu 1 jam, sementara dengan materi yang sama diajarkan dalam bahasa inggris, akan jauh lebih hemat sekitar setengah jam. Bandingkan lagi dalam kurun waktu seminggu, sebulan, atau setahun, berapa rentang waktu yang didapat?

Kedua, musim. Ketika kita dihadapkan pada keadaan yang darurat, kita akan memutar otak dengan paksa untuk mencari solusi. Begitu pula dengan keadaan di negeri barat dengan empat musim. Bayangkan ketika musim dingin tiba, aktivitas berkurang, sumber penghasilan pun berkurang. Untuk mengatisipasi hal tersebut, mereka harus menyimpan cadangan kebutuhan mereka. Ketika alam memberi dukungan untuk beraktivitas, mereka berupaya maksimal untuk persediaan selama beradaptasi dengan musim-musim lainnya. Beda dengan negeri kita yang mataharinya selalu ada sepanjang tahun (Indonesia is paradise), kita tidak perlu repot-repot memutar otak untuk beradaptasi dengan cuaca dan lingkungan, karena semuanya sudah tersedia dari alam. Itulah mengapa kita dianggap memiliki otak yang harganya mahal sebab masih orisinil karena jarang dipakai untuk berpikir keras. Karena alam telah menyediakan semuanya, kita tidak butuh usaha maksimal untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan. Hal inilah yang menghadirkan budaya malas dalam kehidupan kita. Memang, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Ketiga, motivasi. Ini tidak perlu dibahas panjang lebar, so'alnya penulisnya sendiri juga sedang digerogoti oleh ke-mines-an motivasi :D
       Tapi yang perlu diketahui adalah bahwa bangsa barat mau membayar mahal untuk sebuah seminar motivasi, sementara kita sendiri, bahkan dikasih gratis pun kita mengulur-ulur waktu, bahkan sampai tidak jadi (terkadang penulis juga pernah mengalaminya).

Nah! Sahabat, apa solusi yang bisa ditawarkan dalam menghadapi hal semacam ini? Saya sendiri memiliki beberapa trik yang tidak kalah bagusnya dengan yang dilakukan oleh Stalone. 
       Kembali pada permasalahan waktu, maka trik yang saya punya pun berkaitan dengan penghematan penggunaan waktu. Yaitu intensitas. Penggunaan waktu seefisien mungkin bisa kita mulai dari hal-hal yang kecil. Contoh; Dalam kendaraan roda empat, baik itu milik pribadi maupun milik rame-rame, kalau selama ini kita terbiasa dengan mengorok sambil memasang earphone, mulai sekarang manfaatkan waktu untuk membaca. 'kan lumayan jika perjalanan ke tempat kerja atau kuliah membutuhkan waktu sampai 1 jam, sudah berapa halaman buku yang kita baca. Makanya, dalam tas selalu tersedia bacaan-bacaan yang kita minati (tapi bukan komik si Sinchan ya).Selain di bus, saat dalam toilet pun disarankan lebih baik sambil membaca, ini berpengaruh bagus dalam hal memahami isi baca'an, sebab konsentrasi yang tidak terganggu dalam keadaan sepi, fokus, dan.. ahhh.. kamu pikir sendiri deh, kalo lagi pup :D
       Contoh lain adalah menghemat waktu kita untuk menonton acara-acara televisi yang kurang bermanfaat. Misal saja, hindarkan tanganmu untuk menyentuh tombol remote di angka 10 yang berisi tayangan sinetron tidak berkualitas, tapi arahkan jari kamu untuk menekan angka 2 atau berapa lah angka chanel tv-mu yang berisi tentang berita-berita. Yang perlu diingat, jangan sekali-kali kamu menontot berita-berita kriminal, sebab, menurut hemat penulis yang menyukai hal-hal positif, dalam rentang waktu yang tidak panjang, tayangan-tayangan negatif (dan yang paling berbahaya adalah berita kriminal) akan mempengaruhi pikiran-pikiran negatif pula. Ingat! Good in good out. Apa yang kita konsumsi, itu yang akan keluar lewat ucapan dan perilaku kita.
       Masih mau contoh lagi yang lain?? Sekarang giliran kamu lah, sobat. Sharing ide mu juga boleh kok, diketik aja di kotak kecil yang tersedia buat kamu yang mau komen :D

Sahabat, masih banyak faktor-faktor lain yang belum sempat saya bahas disini. Namun, seiring waktu, sejalan dengan penelitian yang masih saya lakukan, saya janji, tulisan ini akan saya sempurnakan dikemudian. 
Semoga bermanfaat..

Jumat, 23 November 2012

MEMBACA SEHAT

Jika kamu penggemar buku atau kutu buku, ada baiknya kamu cek keajegan pendapatku berikut, sekarang. Tapi kalau memang kamu tidak suka atau belum berminat jadi kutu (tanpa buku), mulai dari sekarang sajalah, 'kan lumayan tambah satu lagi pengunjung blog-ku :D

Menjaga agar mata tetap merasa nyaman dan aman dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kita merawatnya, sungguh sebuah kebijaksaan yang tak ternilai harganya. Tentu saja dong, kamu ga' mau ngorbanin anugerah terindahmu, sepasang mata sehat hanya demi memuaskan hasrat membacamu. Makanya, kalau kamu sayang sama kedua matamu, tunjukkan bahwa kamu memang peduli untuk merawatnya. salah satu bentuk pedulinya, yah, ngelanjutin bacanya. Mau ya????

Memang kebanyakan dari penggemar baca buku umumnya lupa waktu kalau sudah terlalu asyik dengan bacaannya. Berikut ada 3 vitamin buat mata tanpa harus dikonsumsi langsung, sekedar buat diingat-ingat sewaktu-waktu seandainya mata sudah mulai terasa letih.

Tips pertama, diceritakan pada suatu sore, seorang pangeran dari negeri Far Far Away, halah! Serius. Jika keseringan membaca dalam keadaan kurang cahaya, dapat mengakibatkan bahaya laten terhadap kesehatan mata. Maka, yang pertama dan utama yang harus diperhatikan saat membaca adalah tingkat kecukupan cahaya. Ini penting, cahaya itu sangat perlu saat membaca (ya iyalah, kalo ga ada cahaya emang mau maen raba-rabaan sama tuh buku). Maksudnya gini, cahaya saja belum cukup, ia harus memenuhi syarat Standar Nasional Far Far Away (SNF). Kecukupan cahaya artinya tidak remang-remang seperti lampu diskotik, juga tidak timbul hilang seperti saat kamu ngantuk. Yang penting lagi, cahayanya tidak sampai membuatmu menempalkan jidat ke buku (emangnya Opera Van Java??).

Tips kedua, pilih tempat membaca di area terbuka. Itu bisa saja seperti di taman, atau di beranda rumah. Hal ini bertujuan agar di sekitar tempat kita membaca ada pohon. Lha! Kok harus ada pohon?? Emang mau baca sambil nari India? Bukan begitu maksudnya, diharapkan saat kamu kelamaan membaca, kamu sekali-kali bisa mengalihkan pandangan ke arah pohon. Sebab, menurut penelitian dari sekelompok bule, bahwa warna hijau pada tumbuhan dapat menyehatkan mata. Mungkin karena alasan inilah Rasul memfavoritkan warna hijau.

Tips ketiga, jika memang keadaanya hanya memungkinkan kita membaca dalam ruangan,dan memang pohonnya masih berbentuk toge, tidak usah khawatir. Cukup kamu pejamkan mata, lalu bayangkan saya datang di hadapan kamu berseragam koki Itali dengan pose menawan ala Ronaldo membawa kue tart di hadapanmu (????). Cukup!! Ini serius. Menutup atau memejamkan mata untuk beberapa saat bertujuan agar retina mata mendapat cukup air. Tapi jangan ngebayangin kalau dalam mata ada galon buat nyimpan tuch air. Logikanya begini, saya mau tanya sama kamu, kamu sering berkedip tidak? Bukan karena sedang maen mata sama orang lain ya! Saat berkedip, bola mata mendapat pasokan air untuk mengurangi keringnya retina sebab ia sering terbuka. 

Saat mata bekerja, atau sedang terbuka, lama kelamaan akan mengering oleh angin. Oleh sebab itulah, kawan-kawan, bukan cuma teori, hal ini sering saya praktekkan saat membaca, memejamkan mata selama sekitar 5-10 detik, atau lebih bermanfaat untuk mengistirahatkan mata. Tapi jangan kelamaan juga kali, ntar si mas Jambretto cepat makmur ngelihat hp kamu bergeletakan di sebelahmu. Selain itu juga, kata buku yang pernah saya lahap waktu di Sekolah Dasar, bahwa dengan cara interval (membaca - istirahat/mendengarkan musik/aktivitas lain - membaca - istirahat - dan seterusnya), terbukti mampu menguatkan daya ingat terhadap pemahaman dari yang kita baca. 

Nah! Sudah sampai ending. Segini cukup??? 

Kamis, 26 Juli 2012

Pupus

Kopi hitam ini.. Menambah panjang malam galauku.

Harusnya kuseduh untuk menemani obrolan panjang bersamamu, nyatanya...

Hati yang kuharap akan berlabuh pada dermaga cintaku, merubah haluan pada arah yang lain.

Headset retak yang tersambung dengan bungkusan plastik lakban, menyajikan lagu-lagu sendu pelipur asa yang kandas.
Kasur lusuh dengan seperangkat bantal dan guling, siap menampung seluruh beban ragaku untuk kurebahkan segala risauku.

Hanya malam, setidaknya dalam lingkar khayal, aku berselancar bebas dengan imaji nakal tentang dirimu.

Senin, 18 Juni 2012

Surat dari Teman di Negeri Paman Sam


Seorang teman yang sedang tinggal di Amerika, mengirim surat tentang Negeri Paman Sam dengan segala kondisi musim yang ada di sana. Mbak Wiwid, sapaan akrabnya, kenal pertama kali di games Farmville yang ada di Facebook. Mulai saling sapa ketika aku melihat postingan-postingannya tentang bunga dan musim di Amerika. Ketertarikanku pada Negeri empat musim membuat dia menyempatkan diri mengirim surat elektronik tentang keadaan musim di Negeri Paman Sam. Surat ini kubaca berulang-ulang saking senangnya punya teman Indo yang low profile dan mau berbagi. Ada pesan indah di akhir surat ini yang membuatku semakin cinta dengan Indonesia.

"Diantara empat musim itu semua punya keindahan tersendiri. Tapi saya paling suka spring dan fall. Spring mulai sekitar bulan april, ini masa tumbuhan mulai bersemi, setelah mereka tidur selama musim dingin. Berbagai macam warna mulai bermunculan, bunga-bunga mulai bermekaran. Temperatur untuk sekitar April dan Mei sebetulnya masih agak dingin, kadang masih harus pakai jaket kalau keluar. Musim ini siang lebih panjang daripada malam. Matahari terbenam sekitar jam 9 malam, puncaknya disebut summer soltice, tanggal 21 Juni. Sesudah itu, berangsur matahari tenggelam lebih awal, itu awal musim panas (summer). 

Setiap bunga punya masa berbunga yg berbeda, jadi bunga di musim semi berbeda dengan musim panas. Musim panasnya disini berbeda dengan musim panas di Indonesia. Disini lebih menyengat, dan tidak ada angin, sehingga sangat terasa panasnya, tapi keringat tidak bisa keluar.... gak nyaman banget. 

Matahari tidak berada di atas kepala seperti Indonesia yang terletak di khatulistiwa, tapi tepat dipandangan mata, itu sebabnya disini sunglasses sangat diperlukan, kalau tidak mata akan sakit. Jadi kacamata hitam bukan terutama karena alasan fashion atau gaya, tapi memang kebutuhan. 

Musim gugur dimulai sekitar bulan Oktober. Pada masa ini semua daun-daun mulai berubah warna kuning atau merah atau coklat, sangat indah. Lalu mereka mulai rontok, bagi yg punya halaman luas dengan pohon-pohon besar, ini sangat merepotkan, karena kita harus menyapunya dan meletakkan di halaman depan, kemudian truk dari dinas kebersihan kota akan datang untuk mengangkutnya. 

Sekitar awal Desember, semua daun sudah rontok, suhu menjadi dingin, dan salju mulai turun. Sepanjang mata memandang, hamparan salju putih, menutupi mulai dari atap rumah, pohon dan halaman. Kalau cuma dipandang, sangat indah. Tapi begitu salju berubah menjadi es... ini sangat berbahaya, karena sangat licin. Itu sebabnya sepatu boot sangat membantu, selain untuk menghangatkan kaki, sepatu boot untuk winter biasanya mempunyai bagian bawah yang mampu mencengkeram es, sehingga tidak licin. Beberapa kali saya sempat terjatuh juga, meski sudah pakai boot.

Saat udara dingin, kita sama sekali tidak bisa membuka jendela, sehingga udara yang dihirup hanya udara didalam rumah. Jadi kita disini sangat tergantung pada alat-alat seperti humidifier, air filter, penghangat dsb. Oleh sebab itu, saat udara hangat kami lebih suka untuk melakukan aktivitas di luar rumah, dengan udara yang segar. Betapa beruntungnya hidup di Indonesia, kita bisa menghirup udara luar yang segar dan bebas tiap hari, bisa menanam tumbuhan kapan saja. Disini kita baru bisa menanam sekitar pertengahan Mei sampai Oktober, disaat banyak matahari.

Indonesia is a paradise... that is true... so be proud of being Indonesia. 

Betapa orang disini kadang merasa iri, kalau saya cerita, kalau kita di Indonesia selalu ada matahari sepanjang tahun, menanam apapun mudah, bahkan hanya dengan membuang biji, bisa tumbuh sendiri. Disini saya harus beli tanah khusus untuk menanam. Itupun kadang tidak tumbuh.

Indonesia memang sangat kaya dan nyaman, tapi itu kadang membuat kita jadi malas dan terlena dengan kemudahan yang diperoleh dari alam. Orang disini harus berjuang keras untuk mengatasi alam, berjuang dengan temperatur yang berubah-ubah, alam yang tak pasti... tapi itu membuat mereka memutar otak untuk mengatasinya, sehingga mereka menjadi pintar. Itu juga saya alami waktu saya di Papua, alam papua sangat kaya, mereka tidak perlu menanam, tinggal mengambil dari hutan, apa yg mereka butuhkan. Tapi hal itu membuat mereka menjadi malas, mereka tidak berusaha untuk menghasilkan sesuatu, karena terlena oleh kemudahan yang diberikan oleh alam."

Jumat, 15 Juni 2012

Syukurku

Dalam sujud aku berpinta
ampunan dari Sang Empunya Cinta
setiap hela napas aku bersyukur
untuk segala nikmat yang tak terukur

Teruntuk sang teladan sejati
shalawat untukmu tiada henti
hanya denganmu kuminta syafaat
saat berkumpul kelak di akhirat

Raja dan ratu yang tiada meminta balas jasa
abdiku dalam do'a sepanjang masa
aku bagimu adalah amanah
bagaimana aku tanggunganmu di hadapan Allah

Bagi sang raga yang tak pernah lelah
menemani langkah menjadi khalifah
semoga usia meraih berkah
dan kembali pun husnul khatimah...

Selasa, 15 Mei 2012

MUSIM YANG TEPAT UNTUK KE JEPANG

Awal April atau pertengahan Maret sampai pertengahan Mei saat yang tepat untuk berpiknik di bawah pohon sakura, karena waktu pohon sakura sedang bersemi atau yang disebut Sakura blossom. Orang Jepang menyebutnya hanami (hana = bunga,  mi= melihat).
Bagi para penyuka alam, beruntung ketika pada bulan Juni–Agustus, gunung Fuji dibuka untuk umum. Saat ini musimnya kemarau (summer). Pada musim panas ini banyak orang Jepang dating ke pulau Hokaido ini, mengakibatkan populasi Hokaido meningkat. Namun, kendalanya sering hujan dan kelembabannya lebih parah dari Jakarta pada saat-saat tertentu.
Auntumnya, pada bulan September–November, di Kyoto cuacanya sangat enak, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Daun-daun berubah warnanya jadi merah.
Pada Desember–Februari (winter) sangat cocok untuk menikmati musim dingin dan suasana nyaman.
Tapi coba hindari bepergian di awal Mei atau pertengahan Agustus, karena saat itu karyawan-karyawan memanfaatkan liburan untuk berwisata ke luar negeri/ke dalam negeri (okupansi hotel mendadak penuh). Kalau istilah orang Indonesia, di saat-saat ini orang-orang sedang mudik lebaran.

Sabtu, 21 Januari 2012

Jakarta Dalam Bara

Jakarta..

Beku dalam bara
sunyi dalam gema..
Urat kota berbaris baja
mengarak sejauh radius mata..

Murka hari memuncak
uap bara menyengat..
Kulit bumi menjerit
melawan tombak langit..

Ranting meranggas
taman tak lagi berparas..
Racun terhirup napas
harmoni hidup tak lagi selaras..

Jakarta..
Nirwana dalam selimut bara..

Jumat, 20 Januari 2012

Minum dengan Posisi Duduk demi Kesehatan

Sahabat muslim yang dirahmati Allah SWT, Rasulullah SAW sangat melarang umatnya untuk minum sambil berdiri. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW di bawah ini :

  Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata: ”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, dari Nabi saw, "Bahwasanya beliau telah melarang seseorang minum sambil berdiri," (HR Muslim)

Inilah dalil yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW sangat melarang umatnya minum sambil berdiri.

Lantas mengapa Rasulullah SAW begitu amat melarang umatnya untuk minum sambil berdiri? Karena akan menyebabkan penyakit kristal ginjal. Yang sudah dibuktikan oleh para medis bahwa di dalam tubuh manusia terdapat penyaring yang namanya “sfringer". Srifenger ini akan terbuka apabila kita sedang dalam keadaan duduk dan akan tertutup bila kita sedang dalam keadaan berdiri.
Nah, air yang kita minum belum 100% steril untuk diolah oleh tubuh manusia. Apabila kita minum sambil berdiri, maka air tidak tersaring oleh sfringer karena sfringer dalam keadaan tertutup dan akibatnya air yang tidak tersaring oleh sfringer akan langsung masuk ke kantung kemih dan akan mengakibatkan penyakit kristal ginjal.

Subhanallah, ternyata setiap perintah dan larangan Rasulullah SAW pasti bermanfaat bagi umatnya.

Selasa, 10 Januari 2012

DIARY

Carik-carik putih diary
pasrah pada gerak nakal pena
ikhlas meski berbekas tinta
goreskan curahan hati..

Lembar demi lembar terkulai
merelakan kepolosan ternodai
demi kepuasan sang empu titah
tak mampu melawan tak sanggup membantah..

Namun, terselip kebanggaan dalam penderitaan
telah berbakti untuk Tuan
meski renta termakan usia
ia menggenggam waktu bersama tinta...

Jumat, 06 Januari 2012

Meluncur Bareng Bule di Green Canyon

Home stay, Batu Karas, liburan akhir tahun menyambut 2012.

Green Canyon dengan nama lokal Cukang Taneuh atau Jembatan Tanah adalah salah satu keajaiban wisata Indonesia yang berada di kabupaten Ciamis Jawa Barat, merupakan tempat body rafting yang bagus, indah, penuh pesona alam dengan banyak tantangan.

Berangkat dari penginapan dengan mobil pribadi salah seorang teman, menuju Green Canyon yang berjarak 20 menit. Tidak langsung ke lokasi karena jalur yang menuju ke sana merupakan jalan kecil yang hanya muat untuk satu mobil dengan keadaan jalan yang tidak rata (kutanya pemandunya, jalan ini bakal diperbaiki tahun depan oleh pemerintah setempat).

Mobil ditinggal di parkiran khusus pengunjung Green Canyon, lalu kami berenam mengenakan perlengkapan body rafting di pos dekat parkiran. Alat pengaman yang dipakai yaitu helm, baju pelampung, pelindung lutut dan betis, serta sandal khusus. Selesai semua alat pengaman dikenakkan, kami beserta rombongan lain, termasuk pasangan bule yang berasal dari Netherlands, diangkut dengan mobil pick-up menuju lokasi. Dengan jarak yang ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit, mobil berjalan pelan dan hati-hati.

Tertantang untuk mengasah bahasa inggrisku, dan juga sebagai bentuk peduliku untuk menghargai tamu dari luar negeri, aku mengajak kenalan dua bule tadi. Setelah ngobrol-ngobrol sebentar, aku sampaikan permohonan maaf pada mereka tentang perjalanan yang kurang nyaman itu. Bayangkan saja, masih lumayan jalan yang berbatuan dengan banyak lubang menggunakan APV, Terios, atau minimal angkot yang memiliki bangku duduk yang nyaman. Lha! Ini pakai mobil pick-up dengan dudukan langsung pada baja murni, gimana ga' biru tuch bokong, hehehehe...

Tapi, untungnya mereka bisa maklum. Mereka berdua adalah pasangan kekasih yang sedang melakukan back packer keliling Asia Tenggara. Sebelumnya mereka sudah selesai dari Singapura dan Thailand. Sekarang mereka menginap di penginapan Pangandaran. Usia mereka masih muda, kelihatan dari cara ngobrolnya yang maasih malu-malu:D

Sampai diujung jalan, kami lanjutkan perjalanan menyusuri hutan sekitar 15 menit setelah di briefing terlebih dahulu oleh tuan Pemandu. Sampai di Gua Bahu (gua bau) sebagai tempat untuk start, kami diberi arahan lagi dan dilanjutkan dengan berdo'a sebelum nyebur. Kata pemandu, air kali ini lagi tururn, kelihatannya, jalur yang akan dilewati akan lebih rumit karena banyaknya batu karang yang kelihatan. Wow!! Aku suka tantangan! Dan itu benar terjadi. Beberapa kali aku dan teman-teman mengalami kesulitan dan beberapa kali juga tergores batu karang. Ada yang tergores di lutut, di sikut, yang parah lagi temanku Arif alias Boncel dapat sodokan keras dari runcingan batu karang tepat di pipi kanan bokongnya, xixixixixi...Kutanya gimana rasanya? Lumayan perih, katanya.

Sepanjang track yang dilalui, aku banyak membantu, termasuk menjadi guide sementara untuk duo Netherlands itu. Maklum, akang pemandunya baru bisa a little-little bit bahasa inggris:)

Sampai di pertengahan jarak tempuh, kami istirahat sejenak untuk minum-minum dan makan makanan kecil, ga' lupa dong asapanya, heheheh... Lumayan dingin lho! Makanya kita titip smoke-nya sama akang pemandu. Pada bule pria kutawari rokok, tapi dia menolak. Katanya, dia ga bisa melakukan aktivitas olahraga dalam hal ini body rafting, berbarengan dengan merokok. Kebetulan juga dia bukan perokok. Katanya juga, di negaranya harga rokok bisa mencapai 80 ribu rupiah per bungkusnya. Itu adalah salah satu cara pemerintah mengurangi pecandu rokok. Karena dengan dimahalkannya harga rokok, orang juga mikir-mikir, harga segitu mending buat beli sembako, lumayan bisa buat makan keluarga sampai 1 minggu, misalnya, itu di Indonesia.

Sampai juga akhirnya di finish line. Untuk merayakan keberhasilan ini, kami menghadiahkan kesenangan kecil dengan melompat dari batu besar yang tingginya 5 meter. Tidak lupa dong.. waktu lompat difoto-foto.

Setelah semuanya berkumpul, kami berenang lagi menuju dermaga sampan yang mengantar kami kembali ke parkiran mobil. Tapi, untuk menuju ke sana kami harus menguras tenaga terakhir yang tersisa untuk berenang sekitar 1/3 kilometer lagi. Kalau di track body rafting tidak terlalu makan tenaga karena memang ada arus untuk terus meluncur. Nah, di jalur yang dilewati sampan ini airnya cukup tenang dan dalam, dan kami harus rajin menggerakkan kedua kaki dan tangan kami jika ingin berpindah ke dermaga selanjutnya.

Heran ya, kenapa kami tidak dibolehkan menaiki sampan di dermaga pertama, kenapa harus berenang lagi ke arah dermaga kedua. Sementara kalau berenangnya tidak ke pinggir, kami bisa-bisa ditabrak sampan yang tidak berhenti bolak-balik di jalur itu. Rupanya, sampan-sampan di dermaga pertama tadi khusus untuk penyewa yang hanya mengunjungi ruas sungai terakhir kami finish tadi untuk sekedar berenang atau melompat dari batu besar.
Hmmmm...
Kasian kan kawan-kawan bulenya...

Nyamannya setelah sampai di parkiran lalu makan-makan besar. Nasi dan lauknya sudah disediakan gratis di pos. Sedihnya, kami  harus say good bye sama sepasang kekasih itu....

Tenang.. Aku sudah dapat alamat email-nya dari mr. Pemandu. Nanti aku mau sharing dan mau tanya-tanya, diantara negara-negara yang sudah dikunjungi selama back packer, yang paling berkesan itu di negara mana? Indonesia kah? Atau negara-negara tetangga kah? Kepada teman-teman aku katakan, ini untuk data penelitianku tentang pariwisata:D

_Love for Indonesia_