Dikisahkan di sebuah desa di Negeri
Yuwessei, hiduplah dua orang petani yang sama-sama ulet bekerja.
Ketenaran mereka menjangkau hingga ke desa-desa tetangga. Oleh warga di
desanya, mereka menjadi terkenal karena terdapat perbedaan yang menonjol
diantara mereka. Meskipun sama-sama ulet dan rajin bekerja, dengan
lahan yang sama-sama luasnya, meskipun waktu keberangkat dan waktu
sampainya kembali ke rumah sama, namun perbandingan hasil pertanian
keduanya sungguh sangat jauh berbeda.
Adalah
si Arnold memiliki ladang yang letaknya tidak jauh dari tempat
tinggalnya, sedangkan ladang si Stalone terletak jauh ke tengah hutan.
Selidik punya selidik, rasa penasaran warga selama ini pun terkuak.
Berhasilnya Arnold dalam bercocok tanam ternyata lebih disebabkan oleh
jarak tempuh menuju ladangnya tidak memakan waktu yang lama dibandingkan
dengan Stalone. Nah, menyadari akan hal ini, Stalone bertekad akan
memikirkan cara agar bisa melampaui si Arnold. Melewati beberapa hari,
selera tidurnya terganggu oleh kemandekan ide yang belum juga muncul.
Sampailah
pada suatu sore, ketika Stalone sedang asyik nongkrong di beranda
belakang rumahnya, terlintas sebuah ide. Untuk menyaingi Arnold, dia
punya trik baru yaitu dengan cara bangun lebih awal dari kebiasaan
sebelumnya dan keharusan memiliki kendaraan yang lebih cepat dari
berjalan kaki. Malam ini, Stalone pun bisa tidur lebih awal dan
tersenyum puas.
Keesokan
harinya, ia pun mulai menjalankan rencananya, pagi-pagi sekali, bahkan
ayam jantan masih malas untuk berkokok, Stalon sudah berangkat ke
ladangnya. Dengan kuda jantan belia yang masih kuat-kuatnya, ia
berkendara ria sambil bersiul. Santai, katanya dalam hati. Waktu pun
beranjak dari kelesuannya menuju momen terindah kala warga desa bersuka
cita. Sampailah waktunya panen. Mendadak seluruh isi desa, termasuk ayam
jantan tadi, tersentak kaget. Ada sebuah kemajuan baru yang telah
diraih oleh Stalone setelah bertahun-tahun lamanya tertinggal dari
Arnold. Karena rasa penasaran yang tinggi, pak Kades pun menanyakan
perihal apa yang menjadikan Stalone mampu menyainigi si Arnold. Dengan
bangga Stalone pun menceritakan semua rahasianya.The End!
Ada
sebuah hikmah yang bisa dipetik dari kisah di atas. Ini tentang kita,
bangsa Indonesia. Mengapa kita, bangsa tercinta Indonesia (terlepas dari
bangsa-bangsa lain di Asia), selalu tertinggal dari bangsa-bangsa
barat? Penjelasan ini terkait dengan penelitian saya selama beberapa
tahun terakhir. Kamu akan tahu setelah kamu lanjut membaca di PART II
tulisan ini :) See ya...