Hey, what's up??
Big day for you today, cause it's a present, bro'...


Senin, 18 Juni 2012

Surat dari Teman di Negeri Paman Sam


Seorang teman yang sedang tinggal di Amerika, mengirim surat tentang Negeri Paman Sam dengan segala kondisi musim yang ada di sana. Mbak Wiwid, sapaan akrabnya, kenal pertama kali di games Farmville yang ada di Facebook. Mulai saling sapa ketika aku melihat postingan-postingannya tentang bunga dan musim di Amerika. Ketertarikanku pada Negeri empat musim membuat dia menyempatkan diri mengirim surat elektronik tentang keadaan musim di Negeri Paman Sam. Surat ini kubaca berulang-ulang saking senangnya punya teman Indo yang low profile dan mau berbagi. Ada pesan indah di akhir surat ini yang membuatku semakin cinta dengan Indonesia.

"Diantara empat musim itu semua punya keindahan tersendiri. Tapi saya paling suka spring dan fall. Spring mulai sekitar bulan april, ini masa tumbuhan mulai bersemi, setelah mereka tidur selama musim dingin. Berbagai macam warna mulai bermunculan, bunga-bunga mulai bermekaran. Temperatur untuk sekitar April dan Mei sebetulnya masih agak dingin, kadang masih harus pakai jaket kalau keluar. Musim ini siang lebih panjang daripada malam. Matahari terbenam sekitar jam 9 malam, puncaknya disebut summer soltice, tanggal 21 Juni. Sesudah itu, berangsur matahari tenggelam lebih awal, itu awal musim panas (summer). 

Setiap bunga punya masa berbunga yg berbeda, jadi bunga di musim semi berbeda dengan musim panas. Musim panasnya disini berbeda dengan musim panas di Indonesia. Disini lebih menyengat, dan tidak ada angin, sehingga sangat terasa panasnya, tapi keringat tidak bisa keluar.... gak nyaman banget. 

Matahari tidak berada di atas kepala seperti Indonesia yang terletak di khatulistiwa, tapi tepat dipandangan mata, itu sebabnya disini sunglasses sangat diperlukan, kalau tidak mata akan sakit. Jadi kacamata hitam bukan terutama karena alasan fashion atau gaya, tapi memang kebutuhan. 

Musim gugur dimulai sekitar bulan Oktober. Pada masa ini semua daun-daun mulai berubah warna kuning atau merah atau coklat, sangat indah. Lalu mereka mulai rontok, bagi yg punya halaman luas dengan pohon-pohon besar, ini sangat merepotkan, karena kita harus menyapunya dan meletakkan di halaman depan, kemudian truk dari dinas kebersihan kota akan datang untuk mengangkutnya. 

Sekitar awal Desember, semua daun sudah rontok, suhu menjadi dingin, dan salju mulai turun. Sepanjang mata memandang, hamparan salju putih, menutupi mulai dari atap rumah, pohon dan halaman. Kalau cuma dipandang, sangat indah. Tapi begitu salju berubah menjadi es... ini sangat berbahaya, karena sangat licin. Itu sebabnya sepatu boot sangat membantu, selain untuk menghangatkan kaki, sepatu boot untuk winter biasanya mempunyai bagian bawah yang mampu mencengkeram es, sehingga tidak licin. Beberapa kali saya sempat terjatuh juga, meski sudah pakai boot.

Saat udara dingin, kita sama sekali tidak bisa membuka jendela, sehingga udara yang dihirup hanya udara didalam rumah. Jadi kita disini sangat tergantung pada alat-alat seperti humidifier, air filter, penghangat dsb. Oleh sebab itu, saat udara hangat kami lebih suka untuk melakukan aktivitas di luar rumah, dengan udara yang segar. Betapa beruntungnya hidup di Indonesia, kita bisa menghirup udara luar yang segar dan bebas tiap hari, bisa menanam tumbuhan kapan saja. Disini kita baru bisa menanam sekitar pertengahan Mei sampai Oktober, disaat banyak matahari.

Indonesia is a paradise... that is true... so be proud of being Indonesia. 

Betapa orang disini kadang merasa iri, kalau saya cerita, kalau kita di Indonesia selalu ada matahari sepanjang tahun, menanam apapun mudah, bahkan hanya dengan membuang biji, bisa tumbuh sendiri. Disini saya harus beli tanah khusus untuk menanam. Itupun kadang tidak tumbuh.

Indonesia memang sangat kaya dan nyaman, tapi itu kadang membuat kita jadi malas dan terlena dengan kemudahan yang diperoleh dari alam. Orang disini harus berjuang keras untuk mengatasi alam, berjuang dengan temperatur yang berubah-ubah, alam yang tak pasti... tapi itu membuat mereka memutar otak untuk mengatasinya, sehingga mereka menjadi pintar. Itu juga saya alami waktu saya di Papua, alam papua sangat kaya, mereka tidak perlu menanam, tinggal mengambil dari hutan, apa yg mereka butuhkan. Tapi hal itu membuat mereka menjadi malas, mereka tidak berusaha untuk menghasilkan sesuatu, karena terlena oleh kemudahan yang diberikan oleh alam."

Jumat, 15 Juni 2012

Syukurku

Dalam sujud aku berpinta
ampunan dari Sang Empunya Cinta
setiap hela napas aku bersyukur
untuk segala nikmat yang tak terukur

Teruntuk sang teladan sejati
shalawat untukmu tiada henti
hanya denganmu kuminta syafaat
saat berkumpul kelak di akhirat

Raja dan ratu yang tiada meminta balas jasa
abdiku dalam do'a sepanjang masa
aku bagimu adalah amanah
bagaimana aku tanggunganmu di hadapan Allah

Bagi sang raga yang tak pernah lelah
menemani langkah menjadi khalifah
semoga usia meraih berkah
dan kembali pun husnul khatimah...