Hey, what's up??
Big day for you today, cause it's a present, bro'...


Jumat, 06 Januari 2012

Meluncur Bareng Bule di Green Canyon

Home stay, Batu Karas, liburan akhir tahun menyambut 2012.

Green Canyon dengan nama lokal Cukang Taneuh atau Jembatan Tanah adalah salah satu keajaiban wisata Indonesia yang berada di kabupaten Ciamis Jawa Barat, merupakan tempat body rafting yang bagus, indah, penuh pesona alam dengan banyak tantangan.

Berangkat dari penginapan dengan mobil pribadi salah seorang teman, menuju Green Canyon yang berjarak 20 menit. Tidak langsung ke lokasi karena jalur yang menuju ke sana merupakan jalan kecil yang hanya muat untuk satu mobil dengan keadaan jalan yang tidak rata (kutanya pemandunya, jalan ini bakal diperbaiki tahun depan oleh pemerintah setempat).

Mobil ditinggal di parkiran khusus pengunjung Green Canyon, lalu kami berenam mengenakan perlengkapan body rafting di pos dekat parkiran. Alat pengaman yang dipakai yaitu helm, baju pelampung, pelindung lutut dan betis, serta sandal khusus. Selesai semua alat pengaman dikenakkan, kami beserta rombongan lain, termasuk pasangan bule yang berasal dari Netherlands, diangkut dengan mobil pick-up menuju lokasi. Dengan jarak yang ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit, mobil berjalan pelan dan hati-hati.

Tertantang untuk mengasah bahasa inggrisku, dan juga sebagai bentuk peduliku untuk menghargai tamu dari luar negeri, aku mengajak kenalan dua bule tadi. Setelah ngobrol-ngobrol sebentar, aku sampaikan permohonan maaf pada mereka tentang perjalanan yang kurang nyaman itu. Bayangkan saja, masih lumayan jalan yang berbatuan dengan banyak lubang menggunakan APV, Terios, atau minimal angkot yang memiliki bangku duduk yang nyaman. Lha! Ini pakai mobil pick-up dengan dudukan langsung pada baja murni, gimana ga' biru tuch bokong, hehehehe...

Tapi, untungnya mereka bisa maklum. Mereka berdua adalah pasangan kekasih yang sedang melakukan back packer keliling Asia Tenggara. Sebelumnya mereka sudah selesai dari Singapura dan Thailand. Sekarang mereka menginap di penginapan Pangandaran. Usia mereka masih muda, kelihatan dari cara ngobrolnya yang maasih malu-malu:D

Sampai diujung jalan, kami lanjutkan perjalanan menyusuri hutan sekitar 15 menit setelah di briefing terlebih dahulu oleh tuan Pemandu. Sampai di Gua Bahu (gua bau) sebagai tempat untuk start, kami diberi arahan lagi dan dilanjutkan dengan berdo'a sebelum nyebur. Kata pemandu, air kali ini lagi tururn, kelihatannya, jalur yang akan dilewati akan lebih rumit karena banyaknya batu karang yang kelihatan. Wow!! Aku suka tantangan! Dan itu benar terjadi. Beberapa kali aku dan teman-teman mengalami kesulitan dan beberapa kali juga tergores batu karang. Ada yang tergores di lutut, di sikut, yang parah lagi temanku Arif alias Boncel dapat sodokan keras dari runcingan batu karang tepat di pipi kanan bokongnya, xixixixixi...Kutanya gimana rasanya? Lumayan perih, katanya.

Sepanjang track yang dilalui, aku banyak membantu, termasuk menjadi guide sementara untuk duo Netherlands itu. Maklum, akang pemandunya baru bisa a little-little bit bahasa inggris:)

Sampai di pertengahan jarak tempuh, kami istirahat sejenak untuk minum-minum dan makan makanan kecil, ga' lupa dong asapanya, heheheh... Lumayan dingin lho! Makanya kita titip smoke-nya sama akang pemandu. Pada bule pria kutawari rokok, tapi dia menolak. Katanya, dia ga bisa melakukan aktivitas olahraga dalam hal ini body rafting, berbarengan dengan merokok. Kebetulan juga dia bukan perokok. Katanya juga, di negaranya harga rokok bisa mencapai 80 ribu rupiah per bungkusnya. Itu adalah salah satu cara pemerintah mengurangi pecandu rokok. Karena dengan dimahalkannya harga rokok, orang juga mikir-mikir, harga segitu mending buat beli sembako, lumayan bisa buat makan keluarga sampai 1 minggu, misalnya, itu di Indonesia.

Sampai juga akhirnya di finish line. Untuk merayakan keberhasilan ini, kami menghadiahkan kesenangan kecil dengan melompat dari batu besar yang tingginya 5 meter. Tidak lupa dong.. waktu lompat difoto-foto.

Setelah semuanya berkumpul, kami berenang lagi menuju dermaga sampan yang mengantar kami kembali ke parkiran mobil. Tapi, untuk menuju ke sana kami harus menguras tenaga terakhir yang tersisa untuk berenang sekitar 1/3 kilometer lagi. Kalau di track body rafting tidak terlalu makan tenaga karena memang ada arus untuk terus meluncur. Nah, di jalur yang dilewati sampan ini airnya cukup tenang dan dalam, dan kami harus rajin menggerakkan kedua kaki dan tangan kami jika ingin berpindah ke dermaga selanjutnya.

Heran ya, kenapa kami tidak dibolehkan menaiki sampan di dermaga pertama, kenapa harus berenang lagi ke arah dermaga kedua. Sementara kalau berenangnya tidak ke pinggir, kami bisa-bisa ditabrak sampan yang tidak berhenti bolak-balik di jalur itu. Rupanya, sampan-sampan di dermaga pertama tadi khusus untuk penyewa yang hanya mengunjungi ruas sungai terakhir kami finish tadi untuk sekedar berenang atau melompat dari batu besar.
Hmmmm...
Kasian kan kawan-kawan bulenya...

Nyamannya setelah sampai di parkiran lalu makan-makan besar. Nasi dan lauknya sudah disediakan gratis di pos. Sedihnya, kami  harus say good bye sama sepasang kekasih itu....

Tenang.. Aku sudah dapat alamat email-nya dari mr. Pemandu. Nanti aku mau sharing dan mau tanya-tanya, diantara negara-negara yang sudah dikunjungi selama back packer, yang paling berkesan itu di negara mana? Indonesia kah? Atau negara-negara tetangga kah? Kepada teman-teman aku katakan, ini untuk data penelitianku tentang pariwisata:D

_Love for Indonesia_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar